Kenapa Presiden Jokowi Ajak Seluruh Keluarga ke Jerman dan Turki???

Hasil gambar untuk Jokowi ajak seluruh keluarga ke jerman 

Menurut Pratikno, tidak ada sejarahnya Presiden di Indonesia menggunakan cuti. Padahal di Amerika Serikat, presidennya memiliki kebiasaan untuk cuti.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengungkapkan alasan Presiden Joko Widodo membawa serta keluarganya saat kunjungan kerja ke Turki dan Jerman. Pratikno menjelaskan, selama ini tidak ada tradisi cuti bagi Presiden Indonesia. Oleh sebabnya Presiden ingin bisa berinteraksi dengan keluarganya di sela-sela kesibukannya.
"Ini kan yang nama presiden juga jelas manusia sebagai bapak, sebagai kakek, sebagai orang tua, sebagai kepala keluarga dan seterusnya," ujar Pratikno di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (9/7).
Menurut Pratikno, tidak ada sejarahnya Presiden di Indonesia menggunakan cuti. Padahal di Amerika Serikat, presidennya memiliki kebiasaan untuk cuti.
 
"Pegawai negeri masih ambil cuti, tapi presiden tidak pernah ambil cuti jadi kita tidak ada aturan sampai sekarang mengenai cuti dan saya bisa membayangkan memang sangat berat siapapun presidennya," imbuhnya.
Seperti diketahui, dalam kunjungan kerja Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo ke Turki dan Jerman, Presiden Jokowi mengajak lima orang anggota keluarganya, yakni dua orang putra dan satu orang putri Presiden, satu orang menantu dan satu cucu.
Anggota keluarga Presiden Jokowi selama penerbangan berada di bagian kompartemen yang selama ini hanya diperuntukkan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo sehingga keberadaan anggota keluarga Presiden Jokowi tidak mengurangi kapasitas penumpang rombongan resmi Presiden.
Sementara itu, Pratikno kepada Biro Pers menyatakan bahwa sejak awal pemerintahan, Presiden Jokowi telah memerintahkan agar dilakukan efisiensi dalam penggunaan anggaran negara termasuk perjalanan dinas presiden.
"Perintah Presiden sangat jelas dan tegas untuk efektivitas dan efisiensi. Tidak perlu sewa pesawat walaupun perjalanan sampai ke Amerika Serikat, tim advance yang diperkecil, dan jumlah delegasi yang dibatasi dengan kapasitas pesawat," ucap Pratikno.
Sebenarnya, lanjut Pratikno, untuk perjalanan jauh seperti ke Amerika Serikat, negara mampu membayar biaya sewa pesawat berbadan besar dari maskapai penerbangan Garuda, namun mengingat biaya yang sangat mahal, Presiden lebih memilih menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, walaupun harus menambah transit dan waktu tempuh.

Komentar