
Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tanggal 19 April kemarin, menyisakan cerita yang begitu panjang. Drama panggung politik masing-masing Cagub dan Cawagub memberikan kita pembelajaran politik yang benar-benar berharga betapa pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan NKRI ini. Kekalahan Ahok memberikan sinyal yang begitu kuat bahwa Presiden sedikitpun tidak intervensi dan bersifat netral.
Jika kita menoleh kebelakang, Ahok merupakan sosok yang sangat susah
ditandingi karena karakternya yang vokal melawan korupsi dan tidak
tebang pilih dalam bertindak melawan koruptor membuat ia sangat cocok
berdampingan dengan Jokowi. Kasus dugaan penodaan agama yang menjerat
Ahok menjadi pesakitan di kursi terdakwa membuktikan hukum di indonesia
tidak pandang bulu semua sama dimata hukum equality before law.
Musuh-musuh Jokowi yang selama ini menuduh bahwa Jokowi melindungi Ahok
terbukti salah dan mereka merasa malu sendiri. Apakah Jokowi mampu untuk
membuat Ahok jadi Gubernur lagi? Jawabannya adalah ya! Jokowi bisa saja
mengerahkan semua energinya untuk melindungi Ahok dan menaikan
elektabilitas Ahok agar Ahok bisa terpilih kembali menjadi Gubernur,
tapi Jokowi membuktikan dirinya bukan Presiden abal-abal atau Presiden
yang kampungan.
Fadli Zon, Fahri Hamzah, Habib Rizieq dan yang lainnya bersekutu ingin
menjatuhkan Presiden Jokowi dengan berbagai macam cara bahkan cara
makarpun dilakukan oleh mereka agar pemerintahan ini bisa di rebut oleh
mereka, tapi apa yang kita lihat dari hasil perhitungan suara kemarin
membuat musuh Jokowi dari sabang sampai merauke berjajar pulau-pulau
tercengang betapa hebatnya bapak kurus ini tidak melindungi Ahok yang
merupakan sahabat dekatnya dalam memimpin Jakarta.
Ibarat kata, mereka yang buang kotoran ditanah, tidak mungkin mereka
cebok disungai pasti mereka cebok ditempat artinya, mereka yang menuduh
Jokowi intervensi mereka juga yang merasakan malunya sendiri dan tidak
mungkin malunya ke tentangga.
Ah, saya lupa kalau pembenci Jokowi kaum langit hijau, kaum bumi cekung,
dan kaum perebut kapling surga. Ingin rasanya ku bangun segera dari
mimpi buruk ini ternyata ini adalah kenyataan bahwa Ahok akan menjadi
lebih tinggi jabatannya dari Anies 2 tahun lagi. Rupanya Ahok disuruh
istirahat oleh pak Presiden untuk persiapkan diri sebelum bertarung
Pilpres 2019.
Level tertinggi adalah ketika anda telah melewati level yang tersulit yaitu kegagalan.
{Rjpkr88newsflash}

Komentar
Posting Komentar