
Sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo berjalan negara ini sangat maju dalam berdemokrasi, berbagai pihak kembali saling berjabat tangan seakan-akan menandakan rivalitas di negara ini sudah berakhir, jabat tangan antara pemerintahan baru dan pemerintahan lama merupakan penyerahan estafet pemberian tugas dari pemerintahan SBY selama 10 tahun kepada pemerintahan baru Presiden Joko Widodo.
Banyak
masyarakat tidak menyadari bahwa sejak awal pemerintahan Presiden Joko
Widodo bergulir ada pihak-pihak yang selalu mengganggu pemerintahan ini
membangun negara ini, hal ini dibuktikan dengan adanya pihak-pihak yang
menjaga panasnya “bara” di hati pendukung pihak yang sakit hati
Berbagai
gangguan-gangguan itu selalu diluncurkan agar menutup mata masyarakat
akan prestasi-prestasi pemerintah dalam membawa negara ini untuk lebih
baik.
Upaya-upaya
pengganggu ini nyata dan bergerak senyap, para pengganggu tampaknya
sudah tidak sabar lagi untuk muncul ke permukaan dan menggulingkan
pemerintahan Joko Widodo, menunggu sampai waktu 5 tahun adalah waktu
yang sangat lama bagi mereka.
Nasib baik
sedang berpihak pada mereka, ada jalan masuk untuk mereka untuk beraksi
di dunia nyata, kasus Ahok adalah jalan mulus yang akan membawa mereka
untuk merealisasikan niat-niat jahat makar, Ahok bukanlah tujuan utama
mereka karena target besar mereka adalah melengserkan Joko Widodo, hal
ini bisa kita lihat dengan kasat mata.
Gagal Kudeta 4 November dilanjutkan 25 November.
Sakit hati
karena upaya penggulingan pada 4 November lalu membuat pihak-pihak yang
sudah merencanakan makar semakin sakit hati, tak tanggung-tanggung pihak
ini rela merogoh kantong lebih dalam untuk suplai dana lebih besar agar
Aksi pura-pura damai bisa sukses menggulingkan pemerintahan saat ini.
Lalu Siapa Pihak Yang Berniat Melengserkan Jokowi?
Ada 3 Kelompok yang sangat ingin menggulingkan pemerintahan Joko Widodo, adapun pihak-pihak tersebut adalah:
1. Pihak-Pihak yang Takut Terjerat Hukum
Seperti kita
ketahui, pemerintah Jokowi melakukan bersih-bersih sembari menggencarkan
pembangunan di Negara ini, dalam upaya bersih-bersih tersebut banyak
orang-orang yang merasa terancam akan terjerat hukum karena mereka sudah
berbuat jahat di masa lalu, mereka yang dengan rakus menghisap dana
negara dengan berbagai trik untuk menumpuk kekayaan.
Manuver Jokowi
membuat pihak-pihak berdosa tersebut ketar-ketir, mereka membangun
koalisi jahat dan rela memberikan suplai dana besar-besaran untuk
menggulingkan pemerintahan Jokowi, hanya dengan menggulingkan Jokowi-lah
yang dapat menyelamatkan mereka dari jerat-jerat hukum rapat yang
dibangun Joko Widodo.
Menggulingkan Jokowi adalah pertaruhan besar oleh kelompok ini, hanya ada dua pilihan Jokowi tumbang atau mereka yang tumbang.
2. Pihak-Pihak yang “Kekeringan”
Korupsi adalah
budaya elit yang mendapatkan kedudukan bukan rahasia lagi, bukti korupsi
membudaya di berbagai lini di negara ini dibuktikan dengan banyaknya
para koruptor yang ditangkap oleh KPK mulai dari kelas teri sampai kelas
kakap.
Para koruptor
yang rela beinvestasi besar-besaran untuk mendapatkan kursi jabatan di
negeri ini, investasi besar-besaran mereka terancam gagal balik modal
karena pemerintahan Joko Widodo sangat ketat dalam penggunaan dan
pegawasan anggaran.
Paceklik
berjamaah dialami oleh kelompok ini karena aksi-aksi Jokowi menutup yang
bocor, bocor dan bocor sangat efektif untuk membuat para tikus
kelaparan.
Tak mau mati kelaparan, para tikus-tikus busuk ini mulai menggigit perlahan-lahan untuk merobohkan Pemerintah saat ini.
3. Orang-Orang yang Ingin Membangun Negara Berdasarkan Agama
Radikalisme dan
separatisme dengan alasan agama bukanlah hal baru di negeri ini, bahkan
pentolan kelompok ini berani lantang tidak mengakui Pancasila yag
merupakan dasar dari Negara ini.
Kelompok
radikal ini sudah menunjukkan upaya-upaya mereka untuk menguasai negara
ini dan membuat negara ini sesuai dengan paham mereka anut, kelompok
ingin sukses menguasai negara ini seperti apa yang dilakukan oleh
kelompok sejenis kelompok ini yang sukses menggulingkan pemerintahan
seperti Mesir dan Turki.
Lalu Modus Apa yang Mereka Pakai?
Kelompok-kelompok
di atas memiliki satu tujuan utama dan mendesak yaitu menggulingkan
presiden Joko Widodo, kesamaan misi ini membuat ketiga kelompok tersebut
bahu membahu agar target mereka tercapai.
Berikut modus yang dipakai adalah sebagai berikut:
Membangun Konflik SARA ala Kerusuhan 98 dengan Sasaran Etnis Cina
Isu ini
dianggap paling berpeluang membuat negeri ini rusuh, menciptakan
kerusuhan besar-besaran adalah upaya memecah konsentrasi Polri dan TNI
dalam menjaga keamanan negara ini.
Kelompok-kelompok ini berupaya mengadu domba antara masyarakat pribumi dan masyarakat keturunan dari etnis tertentu.
Berikut bukti
bahwa ada kelmpok yang membangun opini negatif dan menancapkan kebencian
terhadap Etnis Tionghoa, di dunia maya banyak website yang mungkin
jumlahnya menyampai angka ratusan untuk menghembus propaganda adu domba
menyasar Etnis Tionghoa.
Upaya yang
sangat masif ini bergulir menjadi bola salju, kebencian yang sudah
tertanam tadi akan diledakkan dengan aksi penyerangan suatu kelompok
kepada etnis Tionghoa, kelompok pemicu inilah yang akan menyulut
kerusuhan dalam skala besar di berbagai daerah di Indonesia.
Upaya tersebut
sangat jelas saat kerusuhan di Penjaringan 4 November lalu, beruntung
polisi dan TNI di bantu masyarakat yang pro keBhinekaan sukses
memadamkan pemicu ini.
Gambar serta
video di bawah ini adalah bukti kecil yang membuktikan ada gerakan dan
upaya yang sangat masif dan dikerjakan dengan sangat terstruktur,
berita-berita hoax yang membawa etnis-etnis Tionghoa adalah faka nyata
yang terjadi, upaya-upaya busuk tersebut terkonfirmasi dengan adanya
propaganda anti Tionghoa yang diluncurkan dengan coretan-coretan di
berbagai tempat menjelang Aksi demo 4 November lalu.
Berupaya Memancing Kudeta Militer
Setelah operasi
4 November gagal total, kelompok-kelompok ini berusaha untuk mengadu
domba antara TNI dengan Presiden, berbagai propaganda disebar mulai dari
pujian setinggi langit kepada Panglima TNI Gatot Nurmantyo cocok
menggantikan Joko Widodo sebagai presiden hingga menghembusan isu
Panglima TNI yang akan di copot oleh Presiden karena membela umat Islam.
Pergerakan
menyebarkan propaganda ini disebarkan di berbagai sosial media, bahkan
banyak anggota TNI aktif sempat termakan isu penggantian Panglima ini,
kekecewaan terhadap presiden terbentuk di internal TNI, kekecewaan
terhadap presiden sempat diungkapkan oleh beberapa anggota TNI pada akun
sosial media Facebook.
Aksi-aksi adu
domba ini sudah tercium oleh Panglima TNI, sang Panglima sadar banyak
bawahannya sudah termakan propaganda-propaganda ini, pada 8 November
Panglima TNI memerintahkan melalui surat edaran kepada seluruh jajaran
TNI yang dipimpinnya untuk menyaksikan acara Indonesia Lawyer Club.
Melalui acara
tersebut panglima dengan cedas mematahkan upaya adu domba berbagai pihak
yang mencoba memecah belah TNI, pihak-pihak yang mengadu domba TNI
dengan panglima tertinggi dalam hal ini Presiden Jokowi dan upaya-upaya
mengadu domba antara TNI dengan Polri.
Dengan lantang Panglima menutup acara tersebut dengan pernyataan:
“LEBIH BAIK SAYA MENJADI TUMBAL DEMI KEBHINEKAAN DARIPADA SAYA BERNIAT MENJADI PRESIDEN”
Pernyataan
tegas inilah yang memusnahkan upaya-upaya adu domba membenturkan TNI
dengan berbagai pihak, Pernyataan inilah yang membuat TNI kembali
merapatkan barisan untuk mnghadapi pihak-pihak yang berniat memecah
Kebhinekaan untuk kepentingan kelompok mereka.
Demikian ulasan
ini kami buat, alasan utama kami membuat ulasan ini adalah untuk
membuka mata kita bahwa negara ini sedang di pecah belah oleh
orang-orang dan kelompok-kelompok yang ingin mencapai keinginan mereka.
Kami tak rela
apabila ada saudara sebangsa dan senegara kami dari Etnis Tionghoa dan
non muslim dijadikan pijakan orang-orang dan kelompok-kelompok kotor
untuk mencapai kepentingan mereka.
Mohon Maaf
kepada saudara-saudara kami, kami terpaksa menyinggung SARA karena SARA
inilah yang dijadikan pihak-pihak berhati picik untuk mencapai
tujuannya.
Ayo kita bersama kita teriakkan dengan lantang!
Kami Masyarakat
Indonesia yang diikat dengan Bhineka Tunggal Ika TIDAK TAKUT pada
kalian yang ingin merusak KeBhinekaan kami, semakin kalian berupaya
merusak Kebhinekaan kami maka semakin kuat juga kami bersatu dalam
KeBhinekaan ini.
Silahkan
sharing tulisan ini pada akun Sosial Media Anda, tunjukkan pada si
pemecah belah bangsa ini bahwa kita ada dan tidak akan kalah dengan
propaganda.
Perisai Bangsa
{Rjpkr88newsflash}

Komentar
Posting Komentar