Wow..! Timses Ahok Akan Memberikan Sisa Dana Kampanye ke Kas Negara



Salut, satu kata yang sepertinya tidak cukup untuk diberikan kepada para Timses Paslon no.2 ini. Bagaimana tidak, baru saja timses Ahok-Djarot mengatakan ada sekitar Rp 6,59 miliar dana kampanye yang tersisa saat ini. Dengan rincian ada Rp 1,77 miliar yang tidak diketahui jelas siapa pengirimnya. “Saldo per 10 Februari ada sekitar Rp 6,59 miliar. Sisanya seperti Rp 1,77 miliar akan kita konsultasikan kepada KPUD, dengan auditor. Jika dinyatakan auditor tidak lengkap, masalah, akan kita berikan kepada khas negara.” Kata Bendahara timses Ahok-Djarot, Charles Honoris, di rumah pemenangan di jalan Borobudur, Menteng, Minggu, 12 Februari 2107.

Pemimpin yang lurus pasti bawahannya juga lurus, sering sekali kata-kata itu keluar dari ucapan seorang Ahok. Dan baru saja, dia membuktikan itu, dengan tranparansi dana kampanye mereka yang tersisa. Keinginan untuk memberikan dana itu ke khas negera, saya yakin sudah melalui diskusi terlebih dahulu dengan Ahok-Djarot, sehingga mereka membulatkan tekad untuk iklas memberikan sisa dana kampanye mereka.

Perlu untuk diketahui, bahwa hal seperti ini bukan hal yang baru bagi seorang Ahok atau hal ini untuk menarik simpati warga DKI. Pada Oktober 2009-Februari 2012, sebagaimana pengakuan Jhonsar Lumbantoruan yang pernah bekerja sama dengan Ahok, sewaktu menjadi anggota Komisi II DPR RI. Jhonsar bercerita “Bila ada Pemberian uang kepada anggota; entah itu honor-honor pembahasan Undang-undang, uang perjalanan dll. sebelum dia teken anda terima, yang selalu dia tanya kepada sekretrariat: ada pajaknya gak? bila tidak ada pajak, dia tidak bakal terima. Menurut dia, bila ada pemotongan pajak berarti uang itu legal.”

Jika dipikir-pikir, kalau pak Ahok mau, dia bisa memasukkan uang tersebut ke rekening pribadinya, tanpa perlu dideklrasi ke pers. Lumayan untuk antisipasi, manatau kalah di pemilu nanti apabila nasib kurang beruntung. Hahaha.!

Namun pak Ahok kembali menunjukkan konsistensi dan integritasnya sebagai pemimpin sejati, yang tidak hanya mau memikirkan kesenangannya semata. Lantas, bagaimana dengan kubu seberang.? Sayapun bertanya-tanya, karena sampai pada detik ini, baik paslon nomor 1 dan 3 belum juga membuka berapa sisa dana kampanye mereka yang tersisa.

Pembaca seword.com perlu kalian ketahui sisa dana sebesar ini, belum pernah ada sepanjang sejarah kampanye baik pemilu atau pilkada di Indonesia. Saya tidak tahu, mengapa selama ini tidak ada sisa dari dana kampanye, apakah benar-benar ludes untuk kampanye atau masuk kantong pribadi. Saya tidak sedang seuzon, hanya saja penasaran, masa sih tidak ada sisa.!

Sebelumnya tidak ada peraturan yang mengkhususkan sisa dana kampanye masuk ke kantong kas negara, sebagaimana yang dikatakan Charles Honoris, “karena tidak ada aturan akan diserahkan kepada kas negara atau apa sehingga akan kami konsultasikan akan diapakan dana ini. Bisa saja di setor ke negara, tergantung nanti setelah kita konsultasikan,” jelas dia.

Ini semakin menguatkan kita untuk tetap yakin, mendukung Ahok-Djarot karena berani dan tulus iklas menyerahkan sisa dana mereka. Saya ragu jika hal seperti ini terjadi kepada paslon no.1 dan 3, apabila mereka memiliki dana yang lebih, mungkin mereka tidak berniat memberikannya kepada negara.

Jika sudah seperti ini, nikmat Allah yang mana yang engkau dustakan wahai FPI dkk, masih sanggup mengatakan Ahok raja korupsi, seperti tuduhan kalian dalam proyek reklamasi, atau RS. Sumber Waras. Saya tidak percaya mereka bisa menerima kenyataan ini, karena FPI tidak memiliki mata untuk melihat, dan hati untuk merasakan.

{Rjpkr88newsflash}
 

Komentar