Ahok-Djarot Diramal Susah Banget Kalahkan Anies-Sandi di Putaran II, Ini Penyebabnya

Ahok-Djarot Diramal Susah Banget Kalahkan Anies-Sandi di Putaran II, Ini Penyebabnya

Langkah petahana gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama- Djarot Saiful Hidayat mempertahankan kursi melalui Pilkada DKI Jakarta 2017 diperkirakan semakin berat.
Pada pilkada putaran kedua, Ahok-Djarot diramal sulit menang.

Fahri Ali, pengamat politik UI mengatakan, langkah berat tersebut disebabkan oleh celotehan yang dikeluarkan Antasari Azhar, mantan Ketua KPK terkait sangkut paut SBY dengan kasusnya yang disampaikan Selasa (14/2) kemarin.

Menurutnya, celotehan tersebut, akan membuat hubungan antara PDIP dan Partai Demokrat selaku partai utama pengusung pasangan Ahok-Djarot dan Agus Harimurti Yudhoyono- Silviana Murni makin panas.
“SBY pasti tidak happy dengan hal itu,” katanya kepada KONTAN, Rabu (15/2).
Ketidaksukaan tersebut akan berdampak ke peralihan suara yang diperoleh Agus-Silvi ke pasangan Basuki-Djarot.
Fahri mengatakan, suara 17% yang diperoleh pasangan Agus-Silvi murni suara yang didapatkan dari loyalis SBY dan Agus-Silvi.

“Dan ketika kasus Antasari kemarin terjadi, sulit suara itu akan diberikan ke Basuki- Ahok yang diusung PDIP,” katanya.
Fahri mengatakan, kalau PDIP ingin Basuki-Djarot bisa mempertahankan posisinya, mereka harus mau legowo baikan dan membujuk Partai Demokrat alihkan suara pendukungnya ke calon mereka. “Kalau tidak susah,” katanya.

Hasil hitung cepat Litbang Kompas, menyatakan dari 100% sampel yang masuk, Basuki Tjahaja Purnama- Djarot Saiful Hidayat mengantongi suara 42,87%, Anies Baswedan-Sandiaga Uno 39,76%, dan Agus Harimurti Yudhoyono-Silviana Murni 17,37%. Sampel diambil dari 400 TPS.

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri mengaku tidak mau ikut panas menyikapi dinamika Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017, yang belakangan terjadi.
Hal tersebut disampaikan Megawati usai menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada DKI di Tempat Pemungutan Suara 027 Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (15/2).

“Kalau saya kan kalem saja, sesuai aturan di republik ini,” kata Megawati.
Megawati meminta media massa untuk tidak memanas-manasi situasi yang saat ini panas.
“Sekarang yang goreng-goreng siapa? Kita tahu kan. Wartawan juga ikut goreng-goreng kan,” ucap Presiden kelima RI ini.

Namun, saat ditanya mengenai perseteruan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar dan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati enggan berkomentar.
Ia langsung berjalan masuk ke dalam rumahnya.

{Rjpkr88newsflash}

Komentar