Kemajuan dalam dunia teknologi ternyata sangat-sangat membantu perkembangan dalam dunia kesehatan. banyak sekali yang sudah teknologi berikan dalam dunia kesehatan, seperti alat-alat penunjang bertahannya hidup seseorang, berbagai inovasi dalam obat, serta tangan atau kaki palsu yang berbasis robot.
Tak hanya itu, berbagai inovasi medis ternyata juga menorehkan berbagai prestasi dalam kesehatan seks dan reproduksi, seperti berbagai metode penyembuhan untuk penyakit menular seksual, kontrasepsi, hingga bagaimana menambah kepuasan dalam performa seksual. Hal ini tentu membantu banyak dari mereka yang terhadang berbagai permasalahan dalam hubungan intimnya bersama pasangan.
Berikut beberapa dari inovasi dalam dunia medis yang terbukti membantu umat manusia dalam meningkatkan performa seksual maupun kehidupan seksual pada umumnya.
1.
Transplantasi penis
Seorang dokter di Afrika Selatan
merajai berbagai headline di 2015 silam, setelah secara sukses dirinya
berhasil melakukan transplantasi penis ke seorang pria 21 tahun di
Tygerberg Hospital di Cape Town.Hal ini dilakukan setelah seseorang yang tak mau disebut namanya tersebut 'gagal khitan' dan berefek berbahaya bagi tubuhnya. Terpaksa penis pria malang tersebut harus diamputasi demi menyelamatkan nyawanya. Namun pria tersebut tak sampai kehilangan kejantanannya, karena Dr. Andre van der Merwe dan tim bedahnya menggunakan teknik yang sebelumnya sudah ada untuk transplantasi wajah, namun diaplikasikan ke genital pria. Sang dokter 'menyambung' pembuluh darah dan saraf melalui sebuah operasi mikroskopik, dan akhirnya dapat membuat penis baru.
Operasi ini tak hanya sukses membuat penis baru bagi si pria, namun organ reproduksi tersebut juga dapat berfungsi dengan baik. Menurut sang dokter langsung, pria tersebut tengah menanti kelahiran anak pertamanya, hanya tiga bulan pasca operasi.
2.
Kondom hydrogel
DIperkenalkan di awal abad ke 20, karet
latex adalah inovasi teranyar di dunia kondom, yang merupakan salah
satu metode paling terpercaya dalam dunia kontrasepsi. Namun bukan
berarti tak ada cela yang disebabkan oleh alat kontrasepsi terpopuler
ini.Berbagai hal seperti beberapa orang yang ternyata memiliki alergi latex, hingga keluhan tak nyaman bagi penggunanya, ternyata membuat para ilmuwan mencari inovasi baru dalam dunia kontrasepsi.
Akhirnya, kondom hydrogel dikembangkan untuk mencegah penyakit menular seksual dan kehamilan yang tak diinginkan.
Terlepas dari fungsi utama kondom tersebut, Dr. Mahua Choudhury yang merupakan penemu dan pengembang kondom ini, menyatakan bahwa kondom yang berbahan dasar air ini akan lebih nyaman. Sebagai bonus, dalam kondom ini terdapat sebuah anti-oksidan bernama quercetin, yang dapat membunuh sel HIV.
3.
Vagina ring yang dilengkapi obat antiretroviral
Vagina ring atau cincin vagina adalah
sebuah bentuk kontrasepsi hormon di mana sebuah cincin diletakkan di
vagina, yang dipertahankan selama tiga minggu dalam sekali pasang.Namun ternyata cara kerja vagina ring yang mengandung hormon yang mencegah ovulasi tersebut, tak cukup bagi The International Partnership for Microbicides. Organisasi yang bertujuan mencegah penularan HIV tersebut, mencoba mengembangkan vagina ring yang mengandung hormon dapivirine, sebuah hormon antiretroviral yang mencegah HIV untuk bekerja.
Dengan diletakkan di vagina ring, alat kontrasepsi tersebut akan menyampaikan kandungan hormon langsung ke tempat infeksi, tanpa dorongan sistemik apapun yang akan mengganggu. Dengan ini para wanita akan lebih punya pilihan dalam mengurangi resiko mereka sendiri terhadap HIV. Terlebih lagi, vagina ring tak sulit juga untuk digunakan dan diaplikasikan.
4.
Vagina buatan
Dalam dunia medis, dan sepesifiknya
dalam dunia seksual, ternyata terdapat sebuah sindrom bernama
Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser atau MRKH, yang merupakan kondisi langka
di mana vagina dan uterus tidak bisa berkembang atu gagal sama sekali
dalam berkembang.Hal ini menyebabkan seseorang tidak memiliki vagina. Meski langka, dunia medis sangat berusaha untuk menanggulanginya.
Untuk menangani hal ini, ilmuwan dari Wake Forest University, tepatnya Institute for Regenerative Medicine, memeriksa empat orang remaja yang berusia antara 13 hingga 18 tahun yang lahir dengan kondisi ini untuk diambil sedikit otot dan sel yang ada di dalam organ kewanitaannya. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan vagina buatan di laboratorium.
Sebuah struktur yang 'biodegradable' digunakan untuk 'mencetak' bentuk dari vagina dari sel yang diambil dari jaringan yang ada di organ genitalnya. Sebuah 'saluran' dibuat di panggulnya, untuk meletakkan 'model' vagina tersebut di antara organ reproduksinya.
Semakin bertambah usia, tubuh dari sang pasien akan menjalankan tugasnya untuk mengembangkan vagina buatan yang dibentuk di laboratorium tersebut. Sel dan jaringan yang ada dalam tubuh sang pasien akan 'mengunci' vagina buatan tersebut dan struktur buatan tadilah yang akan menjadi organ utamanya.
Hal ini terbukti berhasil. Karena para pasien ini pada akhirnya dapat menikmati kehidupan seks secara normal dan tanpa sakit, setelah selama delapan tahun mengembangkan vagina buatannya secara sempurna.
5.
Kontrasepsi pria
Di samping kondom, yang punya beberapa
masalah di beberapa orang, jika mendengar kata 'kontrasepsi,' tentu yang
ada di benak seseorang adalah pil yang biasa dikonsumsi oleh wanita.
Namun bukan berarti cara untuk melakukan kontrasepsi yang diaplikasikan
pada pria tidak dikembangkan.Seseorang berkebangsaan Jerman bernama Clemens Bimek adalah orang pertama yang punya ide untuk membuat kontrasepsi pria, pada 20 tahun silam. Akhirnya pada tahun 2000, Bimek mematenkan sebuah alat bernama Bimek SLV, yang merupakan sebuah alat dengan 'saklar' yang dapat yang dapat mengontrol aliran sperma hanya dengan melakukan on/off.
Namun hal tersebut cukup sulit untuk dilakukan karena proses operasi yang sangat 'ribet,' serta beresiko. Akhirnya para ilmuwan mengembangkan 'Vasalgel,' sebuah gel yang disuntikkan ke vas deferens pria, yang merupakan penghubung antara tertikel dan urethra. Gel ini dapat menghalau mengalirnya sperma.
Vinz
Komentar
Posting Komentar