Para tersangka makar sudah membahas
rencana menggulingkan pemerintahaan yang sah secara terperinci. Satu di
antaranya berniat menabrakan truk ke pagar gedung Dewan Perkawilan
Rakyat dan Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Polisi telah menetapkan lima tersangka yang diduga akan melakukan
perbuatan makar. Mereka adalah Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam
Muhammad al Khaththath, Zainudin Arsyad, Irwansyah, Dikho Nugraha dan
Andre. Zainudin diketahui bagian dari Gerakan Mahasisa Pelajar Bela
Bangsa dan Rakyat (GMPBBR).
Sementara, Irwansyah merupakan Wakil Koordinator lapangan aksi 313.
Dikho dan Andre diketahui bagian dari Forum Syuhada Indonesia (FSI).
Kelimanya ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden
Prabowo Argo Yuwono mengatakan, kelimanya ikut serta dalam rapat
rencana makar. Rapat diadakan di dua tempat yang berbeda, yakni di
kawasan Kalibata dan Menteng.
"Selain menggulingkan pemerintah yang sah, juga ada pemberian dana di
situ," ujar Argo di Markas Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan,
Senin (3/4/2017).
Dana digunakan untuk kegiatan unjuk rasa, seperti menyewa bus dan
logistik para pengunjuk rasa. Rencana mereka untuk melakukan makar sudah
dibahas sangat terperinci. Terutama untuk menduduki gedung DPR/MPR.
Para tersangka sudah merencanakan jalur yang akan dilalui untuk masuk ke
gedung hijau tersebut.
"Ada juga caranya untuk menabrakan kendaraan truk di pagar belakang DPR.
Ada juga tujuh pintu dari hasil rapat itu, gorong-gorong, jalan
setapak," ujar Argo.
Diyakini para tersangka makar, dengan masuk ke dalam gedung DPR, maka
massa akan sulit untuk didorong ke luar. Sehingga gedung DPR akan
berhasil diduduki untuk menggulingkan pemerintahan, sama halnya saat
mahasiswa menduduki gedung DPR selama berhari-hari pada peristiwa 1998.
{Rjpkr88newsflash}

Komentar
Posting Komentar