Membela Ahok = Membela Islam! 'Tamparan Keras' Dosen King Fahd Arab Saudi untuk Rizieq Shihab FPI CS

Tidak bisa dipungkiri, Islam adalah agama yang memiliki komitmen kuat
untuk membela kelompok tertindas (mustadh'afin)--siapapun mereka, apapun
agama dan etnik mereka--karena memang agama ini lahir dalam "suasana
ketertindasan".
Nabi Muhammad sendiri (dari klan Bani Hasyim dari Suku Quraisy)
merupakan representasi dari kaum minoritas tertindas ini. Simak saja
sejarah hidup beliau di Mekah penuh dengan kegetiran: dimusuhi,
direndahkan, dicaci-maki, dikejar-kejar, dan berkali-kali diancam bunuh
oleh para bandit dan elit politik-ekonomi Makah waktu itu seperti Abu
Lahab, Abu Jahal dan gerombolannya.
Mereka memusuhi Nabi Muhammad karena eksistensi politik-ekonominya
terancam dengan kehadiran beliau dengan Islam-nya yang anti terhadap
sistem politik-ekonomi yang tiran dan eksploitatif dan meresahkan rakyat
dan orang miskin. Nabi Muhammad membawa misi subuah sistem sosial dan
tatanan politik-ekonomi yang egaliter, adil dan berperikemanusiaan.
Karena itu jangan heran jika dalam Al-Qur'an bertebaran ayat-ayat
tentang keadilan, egalitarisnisme, dan keberpihakan terhadap kelompok
tertindas.
Spirit Al-Qur'an yang membebaskan atau Islam yang membela kelompok
tertindas ini kelak direproduksi oleh berbagai ulama-aktivis untuk
mendukung wacana, pemikiran, dan gerakan politik-keagamaan yang mereka
usung. Itulah yang dilakukan oleh Imam Khomeini dan Ali Syari'ati di
Iran, Abul A'la Al-Maududi di Pakistan, Sayyid Qutb di Mesir, Asghar Ali
Engineer di India, atau Farid Essack di Afrika Selatan.
Mereka merepresentasikan diri sebagai wakil dari kelompok tertindas.
Sementara kaum penindas direpresentasikan oleh Gamal Abdul Nasser dan
rezim republik-sekuler di Mesir, Rezim Pahlevi di Iran, rezim kolonial
Inggris di Indo-Pakistan, rezim Apartheid di Afrika Selatan, atau rezim
Dawoodi Bohra di India.
Dalam konteks Indonesia saat ini, maka Ahok bisa dianggap sebagai
representasi "kaum tertindas" yang dimusuhi, dicaci-maki, dihinakan, dan
bahkan diancam mau dibunuh. Padahal, seperti Anda tahu, Ahok hanya
bilang "begitu doang". Saya membaca Ahok sebagai korban sindikat elit
politik dan agama tertentu yang sedang "ereksi kekuasaan".
Jika memang mereka--kaum elit itu (bukan publik massa)--betul-betul
ingin menegakkan Islam dan Al-Qur'an dari kaum "penista agama", maka
mereka tentunya juga akan marah besar mendengar dan menyaksikan si "Tuan
Besar FPI" itu yang terang-terangan menuduh ada ulama suu' alias "ulama
bodong" yang sering membohongi dan menipu umat pakai Al-Qur'an dan
Hadis. Tapi nyatanya mereka diam membisu tuh, tidak ada "jihad
konstitusional" yang menggelora.
Karena Ahok representasi kaum tertindas, maka membela Ahok = membela
Islam. Pembelaan atas kaum tertindas itu sangat Qur'ani dan Islami
karena memang itu adalah spirit Islam dan Al-Qur'an serta misi profetis
Nabi Muhammad. Ini pendapatku. Anda boleh setuju atau tidak setuju.
Silakan saja.
NB: Pasti nanti ada yang menuduhku "laknatullah" pendukung aseng tongseng nasi goreng he he. Bosan banget dengernya...
Jabal Dhahran, Arabia
{Rjpkr88newsflash.com}
Komentar
Posting Komentar