Ketegasan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk memangkas anggaran
negara hingga Rp 133,3 triliun menjadi salah satu indikasi bahwa
Presiden Jokowi tidak mempunyai kemampuan untuk mengelola keuangan
negara.
Pendapat itu disampaikan pengamat politik Muhammad Huda kepada intelijen (08/08)

” Jokowi itu yang penting terlihat besar dan ternama tanpa perhitungan yang cermat. Masuknya Sri Mulyani yang memangkas anggaran negara menelanjangi Jokowi yang ternyata salah dalam mengelola keuangan negara. Publik bisa menilai ini ‘kebodohan’ Jokowi,” tegas Huda.
Kata Huda, pernyataan Sri Mulyani bahwa kondisi ekonomi dalam keadaan yang tidak baik menunjukkan Presiden Jokowi tidak paham masalah ekonomi.
“Selama ini Jokowi hanya pencitraan di media dan selalu ingin tampil di depan, tetapi tidak tahu masalah ekonomi,” tegas Huda.
Baca juga : http://rjpkr88newsflash.com/
Huda menegaskan, susunan anggaran negara maupun berbagai proyek infrastruktur ambisius ala Jokowi bisa gagal karena tanpa melihat keuangan negara.
“Jokowi hanya mau kerja, kerja, kerja, tetapi tanpa melihat fakta. Jokowi itu kerja tidak cerdas,” papar Huda.
Menurut Huda, target penerimaan pajak yang dicanangkan Presiden Jokowi sangat tidak rasional.
“Walaupun digenjot, jika kondisi ekonomi melemah, penerimaan pajak
pun berkurang. Ini yang tidak dipikirkan Jokowi,” pungkas Huda.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengevaluasi APBN Perubahan 2016.
Meski baru menjabat sebagai Menkeu sejak Rabu (27/07), Sri sudah memutuskan merombak postur APBNP 2016 dengan memangkas belanja hingga Rp 133,3 triliun.
Keputusan Sri melakukan penyesuaian APBNP 2016 telah disampaikan dan disepakati dalam sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden (03/08).
Pendapat itu disampaikan pengamat politik Muhammad Huda kepada intelijen (08/08)
” Jokowi itu yang penting terlihat besar dan ternama tanpa perhitungan yang cermat. Masuknya Sri Mulyani yang memangkas anggaran negara menelanjangi Jokowi yang ternyata salah dalam mengelola keuangan negara. Publik bisa menilai ini ‘kebodohan’ Jokowi,” tegas Huda.
Kata Huda, pernyataan Sri Mulyani bahwa kondisi ekonomi dalam keadaan yang tidak baik menunjukkan Presiden Jokowi tidak paham masalah ekonomi.
“Selama ini Jokowi hanya pencitraan di media dan selalu ingin tampil di depan, tetapi tidak tahu masalah ekonomi,” tegas Huda.
Baca juga : http://rjpkr88newsflash.com/
Huda menegaskan, susunan anggaran negara maupun berbagai proyek infrastruktur ambisius ala Jokowi bisa gagal karena tanpa melihat keuangan negara.
“Jokowi hanya mau kerja, kerja, kerja, tetapi tanpa melihat fakta. Jokowi itu kerja tidak cerdas,” papar Huda.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengevaluasi APBN Perubahan 2016.
Meski baru menjabat sebagai Menkeu sejak Rabu (27/07), Sri sudah memutuskan merombak postur APBNP 2016 dengan memangkas belanja hingga Rp 133,3 triliun.
Keputusan Sri melakukan penyesuaian APBNP 2016 telah disampaikan dan disepakati dalam sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden (03/08).
Komentar
Posting Komentar